.
Home » » Berbuat untuk Rakyat

Berbuat untuk Rakyat

Written By ADMIN on Selasa, 03 April 2012 | 00.36

Fahmi Sasmita
JABATAN adalah amanah. Jabatan bukan untuk memperkaya diri. Prinsip itu yang hingga saat ini menjadi inspirasi Fahmi Sasmita, S.H., S.P.N., Wakil Ketua DPRD Bandarlampung, dalam menjembatani aspirasi masyarakat dengan pemerintah.

’’Menjadi anggota dewan itu bukan suatu kemuliaan, akan tetapi amanah yang harus diemban. Artinya bahwa para legislator harus sadar bahawa kita itu mewakili rakyat dan jabatan ini bukan untuk memperkaya diri. Dunia politik ini dunia yang sifatnya abu-abu, antara idealitas dan realitas itu berbeda jauh . Bila ingin menekuni dunia politik, harus kuat idealisnya,’’ sebut Fahmi.

Karena prinsip itu pula, Fahmi sudah aktif menjadi pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak kuliah. Ia pernah menjabat sebagai ketua bidang di PKS Kabupaten Sumedang, Sekretaris Umum DPD PKS Bandarlampung tahun 1999-2004 dan periode 2004-2009. Saat ini, ia masih menjabat sebagai Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Lampung.

Meski demikian, sebenarnya lulusan Fakultas Hukum Universitas Lampung tahun 1993 tersebut tidak berkeinginan untuk aktif di kegiatan politik. Sekalipun ia terlahir dari keluarga berlatarbelakang politik. ’’Namun karena permintaan dari teman-teman agar saya dapat membantu mereka di Partai Keadilan (saat ini PKS), akhirnya saya iku bergabung. Yang menjadi cita-cita saya pada saat itu adalah bekerja sebagai notaries,’’ kenang pria kelahiran kota Cirebon 26 Mei 1970 ini.

Fahmi mengatakan, saat bergabung di PKS, dirinya sedang menempuh studi notarisnya di Universitas Padjajaran. Selesai dari Sekolah Menengah Atas, ia melanjutkan studi di Fakultas Hukum Unila. ’’Saya harus hidup mandiri tanpa ada sanak family. Untuk dapat hidup, saya harus bekerja serabutan. Terkadang saya harus menjual buku di teras depan Masjid Taqwa, Tanjungkarang. Saya juga pernah berjualan kambing,’’ cerita bapak empat anak ini.

Tahun 1995, Fahmi memutuskan untuk  menikah. Untuk memenuhi tanggung jawab segala macam pekerjaan dengan hasil yang sedikit namun halal, ia bekerja apa saja. ’’Yang sampai saat ini tidak dapat saya lupakan suatu ketika saya hanya mendapatkan penghasilan yang sangat minim dari pekerjaan sebagai penjual buku. Saya dan istri hanya makan satu nasi bungkus berdua. Saat itu adalah masa-masa sulit dalam hidup saya, akan tetapi saya tetap bersyukur atas nikmat Allah SWT, hingga akhirnya dapat hidup berkecukupan saat ini,’’  ungkap suami Ny. Damayanti tersebut.   

Dengan kehidupan serba kekurangan, akhirnya Fahmi dan istrinya kembali ke kota kelahirannya. Ia melanjutkan studi profesi notaris di Universitas Padjajaran, Bandung.  Berbekal ilmu dan pengalaman, sambil menyelesaikan pendidikan notarisnya ia bekerja di salah satu kantor notaris di Kota Bandung.  Dari hasil pekerjaanya itulah yang dijadikan untuk keperluan sehari-hari dan membayar biaya pendidikan profesi notaris. 

Ketika lulus dari sekolah profesi notaries tahun 1999, dirinya diterima untuk menjadi Dosen Fakultas Hukum di Universitas Bandar Lampung. Sejak itulah kariernya sebagai akademisi dan notaris dimulai. Selain sebagai anggota legislatif, dosen, dan notaries, ia saat ini juga aktif sebagai konsultan hukum keluarga dan hukum waris di Family Center Lampung. (eka/niz)
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lampung NewsPaper - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger