BANDARLAMPUNG – Cukup fantastis penggunaan biaya Pilkada 14 kabupaten/kota se-Lampung selama tiga tahun terakhir. Menurut catatan KPU Lampung, sudah terserap sebesar Rp165,968 miliar (rincian lihat grafis).
Biaya Pilkada paling besar untuk kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), yakni Rp23,994 miliar dengan jumlah penduduk 1.311.912 jiwa. Sedangkan paling kecil di kota Metro hanya Rp2,88 miliar dengan jumlah penduduk 159.100 jiwa.
’’Pilkada Lamteng menyerap dana paling besar karena saat itu terjadi dua kali putaran Pilkada. Putaran pertama menyerap dana Rp17,5 miliar dan putaran kedua Rp6,494 miliar. Sementara di Metro serapan dananya kecil karena jumlah penduduk dan luas wilayahnya juga kecil,’’ kata ketua KPU Lampung Edwin Hanibal, kemarin.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandarlampung ini kemudian membeberkan anggaran Pilkada tahun 2012 di Lampung Barat (Lambar), Tulangbawang (Tuba) dan Tanggamus. Pilkada tiga kabupaten tersebut dihelat 27 September 2012.
Untuk Pilkada di Lambar, putaran pertama dianggarkan Rp12,7 miliar dan putaran kedua sebesar Rp4,2 miliar. Jumlah penduduk kabupaten paling ujung di provinsi Lampung ini ada 435.000 jiwa.
Sedangkan Pilkada di kabupaten Tuba dianggarkan Rp11,999 miliar. Rinciannya untuk putaran pertama sebesar Rp10,996 miliar dan putaran kedua Rp1,003 miliar. Jumlah penduduk di kabupaten ini ada Rp563.427 jiwa.
Terakhir, di kabupaten Tanggamus Pemkab setempat menghibahkan dana Pilkada sebesar Rp16,808 miliar. Rinciannya untuk putaran pertama Rp13,758 miliar dan putaran kedua Rp3,050 miliar.
’’Jika Pilkada putaran pertama yang digelar tanggal 27 September nanti, sudah ada pasangan calon terpilih atau tak terjadi dua kali putaran, maka anggaran pilkada putaran kedua akan dikembalikan ke kas daerah kabupaten setempat,’’ urainya. (ynr/een)
