.
Home » » Authentic Leadership Good Speech

Authentic Leadership Good Speech

Written By ADMIN on Sabtu, 31 Maret 2012 | 12.12

Dahlan Iskan
MENTERI Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan jadi perhatian nasional dan dunia saat ini. Dia fenomenal dengan reaksi kontekstual, spontanitas, dan berkecepatan tinggi dalam menyikapi beragam persoalan.
    
Sebut saja bagaimana cara CEO Jawa Pos Group tersebut mengetahui pelayanan yang diberikan PT Kereta Api Indonesia. Ia mengecek langsung dengan cara menjadi penumpang. Tanpa pemberitahuan kepada bawahannya dan tanpa kawalan dinas.

Seorang diri dia menerobos penatnya penumpang yang berdesak-desakan di stasiun KA. Sisi lain, ia menunjukkan kerendahan dengan menumpang ojek saat menghadiri rapat kabinet di Puri Cikeas Bogor.
    
Terakhir yang paling menyedot perhatian adalah kala pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951 silam itu mengamuk di pintu tol menuju Bandara Soekarno-Hatta. Dahlan melempar dua kursi petugas pintu tol yang belum juga datang pagi itu.
    
Itu merupakan ciri seorang memiliki Authentic Leadership. Leadership model ini bukan saja dituntun oleh pikirannya, tetapi juga oleh intuisinya. Intuisi atau mata hati mampu melihat 70 kali lebih cepat dibandingkan dengan mata kepala.
    
Nah, dibalik semua itu, tahukah pembaca bahwa Dahlan Iskan pernah mengungkap suksesnya membangun bisnis multimedia, yang kemudian mampu ia kolaborasikan ketika ditunjuk menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero), dan kini Meneg BUMN. Berikut komentar Dahlan Iskan soal kepemimpinan:

Menjadi pemimpin itu dianggap enak. Menjadi pemimpin itu dianggap bisa berkuasa. Tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa untuk bisa menjadi pemimpin yang baik sebenarnya harus pernah membuktikan dirinya pernah menjadi orang yang dipimpin.

Ketika menjadi orang yang dipimpin itu, dia juga bisa menjadi orang yang dipimpin dengan baik. Artinya untuk bisa menjadi pemimpin yang baik harus pernah menjadi anak buah yang baik.

Saya meragukan seseorang yang ketika menjadi anak buah tidak baik, dia bisa menjadi pemimpin yang baik. Menjadi anak buah yang baik itu adalah anak buah yang loyal tetapi juga kritis. Anak buah yang patuh tetapi juga bisa berpikir mana yang baik dan mana yang tidak baik. Anak buah yang selalu bisa memberikan jalan keluar kepada atasannya. 

Anak buah yang bisa memberikan pemecahan masalah bagi atasannya. Bukan anak buah yang selalu merepotkan atasannya, anak buah yang selalu membikin masalah pemimpinnya dan anak buah yang selalu memberikan persoalan bagi pemimpinnya.

Jadi ketika menjadi anak buah, dia harus bisa menjadi anak buah yang baik, bukan menjadi bagian persoalan dari pemimpinnya, tetapi menjadi problem solver bagi pemimpinnya.

Nah… kalau seseorang itu pernah menjadi anak buah yang baik, dan dalam kurun waktu yang cukup, maka kelak ketika dia naik menjadi pemimpin, dia akan bisa menjadi pemimpin yang baik. Karena seorang pemimpin yang pernah menjadi anak buah yang baik, maka dia bisa mengetahui bagaimana rasanya pernah menjadi anak buah. Dengan demikian dia bisa tahu apa saja yang diperlukan anak buah dan bagaimana menuntaskannya. (niz)
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Lampung NewsPaper - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger